• Home
  • Artikel
  • Peralatan Walet
  • Suara Walet
  • Desain Bangunan
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
Bang Men. Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Email Facebook Instagram Twitter YouTube

Walet Muda






ASSALAMAUALAIKUM PARA PENGUSAHA WALET MUDA.

Terima kasih buat teman teman yang udah konsult suara walet. semoga semua lagu yang saya kirim dapat membantu , dan jangan pelit untuk berbagi dengan teman-teman yang lain.

Tweeter berbentuk tabung layaknya meriam itu mulai dilirik peternak Collocalia fuciphaga di tanahair seperti Pontianak, Kalimantan Barat, dan Surabaya, Jawa Timur. Pun peternak di Malaysia dan Vietnam. Musababnya tweeter baru ini selain berfungsi memancing walet juga ramah lingkungan. Tidak menimbulkan suara bising yang mengganggu penduduk sekitar rumah si liur emas.

Tweeter konvensional bertipe corong disinyalir cukup menimbulkan gangguan. Tiga tahun lalu di sentra walet di Sedayu, Gresik, Jawa Timur, sekelompok masyarakat sampai mendatangi sebuah rumah walet akibat bunyi tweeter yang tak putus-putus sepanjang hari. 'Mereka terganggu karena suara tweeter corong menyebar sampai pemukiman warga,' ujar Ubaidillah Thohir, praktisi walet di Gresik. Beruntung masalah ini bisa diselesaikan dengan damai. Itu tak bakal terjadi jika menggunakan tweeter bazooka.

Jarak jauh 
Tweeter bazooka tak hanya memfokuskan suara ke satu titik, tapi juga dapat memancarkan gema suara lebih jauh. Tweeter konvensional menjangkau jarak sekitar 100 m. 'Bahkan bisa lebih pendek, hanya 50 m, kalau terhalang gedung-gedung walet lain seperti di sentra walet Sedayu,' ujar Ubaidillah.

Tweeter bazooka dibuat dengan cara memodifikasi moncong tweeter konvensional. 'Jika moncong tweeter dimodifikasi lebih panjang, frekuensi makin rendah dan gelombang suara makin panjang sehingga suara dapat terdengar lebih jauh,' ujar Hary K Nugroho, konsultan walet di Kelapagading, Jakarta Utara. Tak hanya itu, kelebihan tweeter bazooka mempunyai daya sampai 100 watt; tweeter konvensional berdaya 1 watt. Itu artinya kekuatan suara tweeter bazooka jauh lebih tinggi, menjangkau area sejauh 500-1.000 m.

Meski suara lebih fokus, tetapi pemasangan tweeter bazooka perlu cermat. 'Jangan sampai salah sasaran,' ujar Harry. Untuk mengundang walet, tweeter di pasang di atap gedung dengan kemiringan sekitar 450 ke arah langit yang biasa dilalui walet. Tweeter bukan diarahkan ke gedung atau benda lain di sekitarnya. Oleh karena itu menurut Philip Yamin, konsultan walet, tweeter bazooka harus dipasang pada ketinggian minimal setingkat lebih tinggi daripada bangunan di sekitarnya.

Lubang tweeter tidak boleh kemasukan air hujan yang berakibat suara tidak lepas. Jadi tweeter perlu diletakkan di teras atau di bawah atap pelindung. Cara lain dengan mengatur kemiringan hingga 200. Makin kecil sudut, makin kecil kemungkinan kemasukan air. 'Yang penting tweeter tetap mengarah ke langit, bukan gedung,' ujar Hary.

Jika rumah walet kecil, misal berukuran 8 m x 12 m, cukup menggunakan sebuah tweeter bazooka. Namun, kenyataannya ada juga yang menggunakan 4 tweeter sekaligus dengan mengarahkan suara ke empat penjuru mata angin. Menurut Hary pemasangan tweeter lebih dari satu kurang efektif karena hanya akan membuat walet bingung. Ia hanya terbang memutar-mutar mengelilingi suara, tidak tergiring masuk gedung.

Untuk mengarahkan walet yang terpancing masuk, di tiap lubang keluarmasuk dan di dalam rumah dapat dipasang tweeter biasa berukuran kecil. Menurut Philip kunci keberhasilan mengundang walet masuk, tetap tergantung jenis suara pancingan yang diputar. 'Meski pakai bazooka, tapi jika suaranya salah atau jelek susah berhasil memancing walet,' ujarnya. Yang dimaksud Philip, suara salah misalnya memancing walet di luar dengan suara walet mengeram. 

Multi media 
Di dalam dunia pancing-memancing walet, tak hanya tweeter yang dimodifikasi, tapi juga media penyimpan suaranya. Pada awal perkembangannya sumber suara pemancing berasal dari kaset yang diputar. Sejalan dengan perkembangan teknologi kemudian beralih ke CD, lalu menggunakan USB, dan kini multimedia card (MMC).

MMC yang sebetulnya sudah diperkenalkan sejak 5 tahun lalu, mulai digunakan peternak walet di Jawa dan luar Jawa. MMC memiliki kapasitas suara lebih besar. Ia bisa menyimpan beragam jenis suara dalam satu keping kartu yang sangat kecil. Selain itu lebih awet dibanding media lain. Sayangnya, suaranya tak sejernih CD. CD walet lebih disukai peternak karena suara yang dihasilkan lebih jernih. 'Namun jika diputar nonstop umurnya paling lama 6 bulan,' ujar Ubaidillah.

Sementara alat pemutar atau player dipilih sesuai media penyimpan suara. CPU termasuk player multifungsi karena dapat digunakan untuk CD, USB, maupun MMC. CPU dapat dihubungkan dengan 2 kabel output untuk suara luar dan dalam. Alat ini juga dapat dilengkapi timer alias pengatur waktu sehingga interval pemutaran suara dapat diatur.

'Agar media dan piranti pemutar awet, sebaiknya suara tidak diputar nonstop,' ujar Hary. Di sinilah letak keunggulan timer. Dengan memori hingga 16 perintah, timer dapat digunakan untuk mengatur waktu pemutaran suara sesuai keinginan peternak. Pagi, misalnya, player dinyalakan pukul 06.00-09.00, siang hari 11.00-14.00, dan malam pukul 15.00-20.00. 

Tak hanya itu, kini ada CPU pemutar suara walet yang dilengkapi telepon seluler. Dengan kemajuan teknologi itu, peternak yang tinggal jauh dari rumah walet dapat mengetahui gangguan teknis pada player. Misal jika aliran listrik padam sehingga player tidak bekerja, secara otomatis 'telepon CPU' akan menghubungi nomor si empunya. Hubungan telepon itu tidak akan putus sampai si empunya menelepon balik ke nomor tersebut-artinya pemilik menyadari ada masalah dengan player di rumah waletnya. Dengan modifikasi dalam teknologi walet, upaya memancing walet dapat lebih mudah.

terimaksih juga buat para pembaca setia, semoga blog ini dapat membantu kita. IsnyaAllah saya aka mencoba  membagi lebih banyak informasi.
wassalam
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar


Assalamualaikum , sore ini saya akan mencoba membuka pola pikir kita tentang LMB walet, untuk menjawab pertnyaan diatas.



Bukti banyak menunjukkan dimana burung walet banyak berkumpul dan keluar masuk di lubang masuk burung(LMB) tetapi yang menginap hanya sedikit dan tidak sesuai dengan banyaknya burung walet yang berkumpul.



Keadaan seperti ini biasanya disebabkan oleh sistem pengaturan jalan burung menuju ke ruangan inap terlalu sulit. Untuk mengatasi keadaan tersebut usahakan lubang turun atau void jangan terlalu jauh dari lubang masuk burung dibagian kepala gedung. Dan tweeter pemandu dilubang void harus memakai suara dalam, sebab burung walet tidak pusing dengan suara yang beragam jenis di dalam RBW. Kemudian berilah tambahan tweeter pemandu dengan suara yang sama seperti di void dan letakkan di ruang inap dengan jarak tidak terlalu jauh dari void. Gunanya adalah untuk menyambut walet baru yang sedang terbang agak kedalam di ruang inap tersebut agar tidak kehilangan suara panggilnya. Burung walet baru akan selalu mendekati suara panggil di ruang inap ini sampai ia betul-betul betah, baru kemudian ia mau berpindah ke tweeter inap. Perhatikan dibawah tweeter pemandu tersebut, pasti lebih banyak kotoran walet barunya dibandingkan dengan dibawah tweeter inap(ini bagi gedung walet yang baru).




Lubang void pertama(paling atas) jangan terlalu sempit dan jangan terlalu gelap agar burung walet baru mudah mengenali ruangan dan mengingatnya. Tidak perlu khawatir dengan cahaya, sebab burung walet bagi gedung baru akan masuk untuk istirahat pada sore hari menjelang malam dan pada saat itu cahaya matahari sudah pasti agak redup.




Nah, bagi temen - temen yang kepingin lagu walet saya , contack saya saja . gratis kok .

Terimakasih
Share
Tweet
Pin
Share
15 komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Walet Muda berisikan Informasi lengkap bisnis walet, bagi pemula yang akan memulai usaha budidaya walet ataupun untuk para pengusaha walet yang mengalami masalah pada waletnya.

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • youtube

Categories

recent posts

Sponsor

Facebook

Blog Archive

  • Agustus 2019 (2)
  • Desember 2018 (2)
  • November 2018 (2)
  • November 2017 (2)
  • Mei 2017 (1)
  • Januari 2016 (1)
  • September 2015 (2)
  • Maret 2015 (1)
  • Januari 2015 (1)
  • Agustus 2014 (3)
  • Juli 2014 (1)
  • Agustus 2013 (1)
  • Juli 2013 (5)
  • Mei 2013 (2)
  • April 2013 (1)
  • Maret 2013 (3)
  • Oktober 2011 (2)

Created with by Walet Muda | Distributed by Walet Muda